PENTINGNYA
PAUD
Pentingnya pendidikan bagi anak dini
usia didasarkan adanya berbagai hasil penelitian yang menyebutkan bahwa masa
dini usia merupakan periode kritis dalam perkembangan anak.
Berdasarkan kajian neurologi pada saat lahir otak bayi mengandung
sekitar 100 milyar neuron yang siap melakukan sambungan antar sel. Selama tahun-tahun
pertama, otak bayi berkembang sangat pesat dengan menghasilkan bertrilyun-trilyun
sambungan antar neuron yang banyak melebihi kebutuhan.
Sambungan ini harus diperkuat melalui
berbagai rangsangan psikososial, karena sambungan yang tidak diperkuat akan
mengalami antrofi (penyusutan) dan
musnah. Inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Dalam kajian lain diungkapkan bahwa,
sekitar 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi ketika anak berumur 4 tahun,
80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika
anak berumur sekitar 18 tahun. Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi
dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang
terjadi pada kurun waktu 14 tahun tahun berikutnya dan selanjutnya perkembangan
otak akan mengalami stagnasi.
Itulah mengapa masa ini dinamakan
masa emas [golden age] perkembangan,
karena setelah masa perkembangan ini lewat, baberapa pun kapabilitas kecerdasan
yang dicapai oleh masing-masing individu, tidak akan mengalami peningkatan
lagi.
Pengembangan pendidikan anak dini
usia harus dilakukan secara terpadu. Intervensi pendidikan meningkatkan kinerja
anak dan intervensi gizi dan kesehatan meningkatkan kemungkinan kelangsungan
hidup anak. Perpaduan keduanya akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak sebagai pribadi yang utuh yang
dilakukan melalui upaya pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, stimulasi
kecerdasan, penyediaan kesempatan yang luas bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar secara menyenangkan, pengasuhan dan
bimbingan anak untuk memahami potensi dirinya dan berperan aktif dalam keluarga
serta masyarakatnya.
Fungsi
pendidikan bagi anak dini usia tidak hanya sekedar memberikan berbagai
pengalaman belajar seperti pendidikan pada orang dewasa, tetapi juga berfungsi
mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasannya. Pendidikan di sini
hendaknya diartikan secara luas, mencakup seluruh proses stimulasi psikososial
yang tidak terbatas pada proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal.
Artinya pendidikan dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja, baik yang
dilakukan sendiri di lingkungan keluarga maupun oleh lembaga pendidikan di luar
lingkungan keluarga.
Pembelajaran
harus dilakukan secara menyenangkan, yaitu melalui bermain. Kesenangan yang
diperoleh melalui bermain memungkinkan anak belajar tanpa tekanan, sehingga di samping
motoriknya, kecerdasan anak (kecerdasan kognitif, sosial-emosional, spriritual
dan kecerdasan lainnya) akan berkembang optimal.
Lebih penting
lagi, dampak dari "jenuh belajar" berupa semakin menurunnya prestasi
anak di kelas-kelas yang lebih tinggi dapat dihindari. Pembelajaran yang
menyenangkan merupakan pembelajaran yang berpusat pada anak, di mana anak
mendapatkan pengalaman nyata yang bermakna bagi kehidupan selanjutnya.
Pada gilirannya,
melalui pendidikan anak dini usia yang pembelajarannya dilakukan secara
menyenangkan akan membentuk manusia-manusia Indonesia yang siap menghadapi
berbagai tantangan. @ Zn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar