Selasa, 06 Maret 2012


PENTINGNYA PAUD

Pentingnya pendidikan bagi anak dini usia didasarkan adanya berbagai hasil penelitian yang menyebutkan bahwa masa dini usia merupakan periode kritis dalam perkembangan anak.
Berdasarkan kajian neurologi pada saat lahir otak bayi mengandung sekitar 100 milyar neuron yang siap melakukan sambungan antar sel. Selama tahun-tahun pertama, otak bayi berkembang sangat pesat dengan menghasilkan bertrilyun­-trilyun sambungan antar neuron yang banyak melebihi kebutuhan.
Sambungan ini harus diperkuat melalui berbagai rangsangan psikososial, karena sambungan yang tidak diperkuat akan mengalami antrofi (penyusutan) dan musnah. Inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Dalam kajian lain diungkapkan bahwa, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun. Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun tahun berikutnya dan selanjutnya perkembangan otak akan mengalami stagnasi.
Itulah mengapa masa ini dinamakan masa emas [golden age] perkembangan, karena setelah masa perkembangan ini lewat, baberapa pun kapabilitas kecerdasan yang dicapai oleh masing-masing individu, tidak akan mengalami peningkatan lagi.
Pengembangan pendidikan anak dini usia harus dilakukan secara terpadu. Intervensi pendidikan meningkatkan kinerja anak dan intervensi gizi dan kesehatan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup anak. Perpaduan keduanya akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai pribadi yang utuh  yang dilakukan melalui upaya pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, stimulasi kecerdasan, penyediaan kesempatan yang luas bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar secara menyenangkan, pengasuhan dan bimbingan anak untuk memahami potensi dirinya dan berperan aktif dalam keluarga serta masyarakatnya.
Fungsi pendidikan bagi anak dini usia tidak hanya sekedar memberikan berbagai pengalaman belajar seperti pendidikan pada orang dewasa, tetapi juga berfungsi mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasannya. Pendidikan di sini hendaknya diartikan secara luas, mencakup seluruh proses stimulasi psikososial yang tidak terbatas pada proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal. Artinya pendidikan dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja, baik yang dilakukan sendiri di lingkungan keluarga maupun oleh lembaga pendidikan di luar lingkungan keluarga.
Pembelajaran harus dilakukan secara menyenangkan, yaitu melalui bermain. Kesenangan yang diperoleh melalui bermain memungkinkan anak belajar tanpa tekanan, sehingga di samping motoriknya, kecerdasan anak (kecerdasan kognitif, sosial-emosional, spriritual dan kecerdasan lainnya) akan berkembang optimal.
Lebih penting lagi, dampak dari "jenuh belajar" berupa semakin menurunnya prestasi anak di kelas­-kelas yang lebih tinggi dapat dihindari. Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang berpusat pada anak, di mana anak mendapatkan pengalaman nyata yang bermakna bagi kehidupan selanjutnya.
Pada gilirannya, melalui pendidikan anak dini usia yang pembelajarannya dilakukan secara menyenangkan akan membentuk manusia-manusia Indonesia yang siap menghadapi berbagai tantangan. @ Zn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar